Cara Mengatasi Murai Batu Cabut Bulu Ekor - Ezytips -->

Cara Mengatasi Murai Batu Cabut Bulu Ekor

 

Cara-Mengatasi-Murai-Batu-Cabut-Bulu-Ekor
Cara Mengatasi Murai Batu Cabut Bulu Ekor


Cara Mengatasi Murai Batu Cabut Bulu Ekor

Murai batu cabut bulu adalah persoalan yang kerap dihadapi sebagian pemilik burung kicauan ini. Jika tidak ditangani secepatnya, kerusakan pada kondisi burung tersebut akan semakin parah dan akan semakin lama waktu pemulihannya.

 

Perilaku murai batu mematuki bulunya sendiri, dari bulu badan sampai ekor kerap terjadi manakala kondisi burung dalam keadaan tidak stabil. Sebagai bentuk pelampiasan stress yang dialami murai batu akan mencabuti bulunya sendiri.

 

Efek dari perilaku mematuki tubuhnya sendiri ini, berakibat pada kerusakan fisik Murai batu, mulai dari kerontokan bulu,sampai luka ada bagian tubuhnya. Kondisi ini tentu membuat penampilan burung murai batu menjadi tidak enak untuk dilihat.

 

Masalah Murai batu Mencabuti bulu sendiri disebabkan oleh banyak faktor. Pemilik harus memahami  penyebab utama burung sampai memiliki prilaku kanibal terhadap tubuhnya, apakah disebabkan factor kesalahan perawatan, atau disebabkan oleh faktor luar seperti kutu.  

 

Sebelum kita membahas bagaimana cara mengatasi murai batu cabut bulu sampai  bagian ekornya, kita ulas dulu penyebab-penyebab yang mungkin saja menjadi pemicu perilaku burung melakukan tindakan merusak tubuhnya sendiri.  

Penyebab Murai Batu Mencabuti  Bulu Sendiri

Pada umumnya persoalan murai batu mematuk tubuh sendiri disebabkan oleh faktor perawatan, infeksi dari luar atau burung memang memiliki karakter yang demikian. Secara garis besar kita simpulkan penyebab utama adalah sebagai berikut:

 

1. Kutu

Adanya kutu pada bulu murai batu bisa menjadi pemicu burung mencabuti  bulunya, kutu yang menghisap kulit burung akan menimbulkan rasa gatal, dan burung akan bereaksi mematuki tubuhnya untuk  menhilangkan rasa gatal tersebut. 

 

Mungkin pada awalnya karena gatal ya disebabkan serangan kutu, namun karena dilakukan berulang ulang murai batu mulai menjadi memiliki kebiasaan mencabuti bulunya  dari bulu dada dan sampai pada bagian ekor.  

2. Over Birahi

Bicara mengenai Perawatan murai batu yang kurang pas, akan mengakibatkan burung mengalami kekurangan nutrisi, atau bisa malah over birahi karena asupan nutrisinya kurang tinggi.

 

Pemberian Extra Fooding yang kurang tepat, bisa memicu murai batu mengalami over birahi. walaupun sebenarnya jika murai batu mudah birahi, sebenarnya sangat bagus karena dapat mendongkrak mental bertarungnya saat lomba.

 

Akan menjadi masalah ketika birahi murai batu tinggi karena asupan extra fooding, namun tidak pada saat menjelang lomba. Karena tidak menemui lawan bertarung Murai Batu ini akan mengalami over birahi namun energinya tidak terlampiaskan. Sebagai pelarian, Murai Batu akan mematuki bulunya sendiri. Itu dilakukan sebagai bentuk dari pelampiasan jiwa bertarungnya.

 

 3. Stress/mentalnya drop

Murai batu mencabuti bulunya sendiri bisa disebabkankan oleh ketidakstabilan Mental Murai Batu karena mendapat lawan yang sangat tangguh.

Beberapa Pemilik Burung kadang mengikutkan lomba, Murai yang usianya masih muda. Perlu dipahami terkadang kondisi mental tarung beberapa murai batu muda belum sempurna, jika terlalu dini diikutkan dalam lomba atau disandingkan dengan murai batu sudah lebih dewasa dengan kicauan yang lebih mendominasi pasti akan menyebabkan mental murai batu muda akan turun.

Mental yang drop akan menyebabkan Murai Batu merasa tertekan. Dan hal itu bisa diamati ketika murai muda tingkah lakunya mulai tidak menentu lagi,sebagai bentuk pelarian dari stresnya. salah satunya yaitu dengan mematuki bulunya sendiri.

 

Sebelum kita mengulas bagaimana cara mengatasi murai batu cabut bulu ekor berdasar faktor penyebabnya. Mungkin anda bisa mencoba perawatan untuk penangan secara umum dengan melakukan langkah langkah di bawah ini:

 

Di bawah ini  ada ulasan bagaimana cara mengatasinya untuk burung murai yang mencabuti bulu ekornya berikut ulasannya :

  • Mengurangi porsi jangkrik. Pemberian jangkrik bisa anda kurangi porsinya. Bisa dicoba format 3 ekor pada pagi hari, dan 3 ekor pada sore hari. Atau pemberian porsi jangkrik bisa  2 pagi dan 2 sore.

  • Hentikan pemberian EF. Jadi pakan Murai Batu hanya berupa voer dan jangkrik saja.

  • Pemasteran dihentikan dulu.

  • Sendirikan saat megantang murai batu (isolasi sementara).

  • Pengkerodongan tidak perlu dilakukan. Yang penting aman dari gangguan kupu putih, lebah, ngengat, atau serangga beracun lainnya.

  • Selama masa penyembuhan, pemandian dan penjemuran tidak perlu dilakukan. 

  • Lakukan langkah-langkah di atas dengan sabar dan tekun. Jangan pernah mengeluh, karena memang perlu proses untuk murai batu bisa normal kembali.

  • Biarkan agar bulu-bulu MB kembali normal harus melalui proses mabung. 

 

 Baca: Cara Mengobati Murai Batu SEsak Nafas

Cara mengatasi Murai Batu Cabut Bulu Ekor Sesuai Penyebabnya

Penanganannya Yg Disebabkan Karena Kutu

Penyebab utama dalam kasus ini pasti karena keberadaan kutu yang menempel di tubuh burung. Untuk penanganan, yang pertama adalah memeperhatikan kebersihan kandang dan aksesoris lain yang berkaitan dengan kandang

 

Umumnya, kemunculan kutu disebabkan cara pembersihan kandang yang tidak maksimal. Banyak sobat kicaumania saat membersihkan kandang hanya membersihkan karpet dan tangkringan saja. Yang luput dari perhatian saat melakukan pembersihan kandang adalah sela-sela jeruji bawah kandang yang disana banyak terdapat kotoran dan sisa-sisa bekas pakan, yang bisa memicu datangnya kutu.

 

Kemudian, Kerodong sangkar yang dipakai untuk menutupi burung. Jika kerodong jarang dicuci, menjadikan kain penutup ini kotor, yang bisa menjadi media tumbuhnya kutu dan bakteri. Untuk kasus kebersihan kandang dan kerodong harap sobat kicaumania lebih perhatikan lagi, agar tidak menjadi penyebab tumbuhnya kutu. Setidaknya dalam 3 minggu, kandang dan   kerodong diberssihkan menggunakan obat  pembasmi kutu.   

 

Faktor pemandian dan penjemuran murai batu wajib sobat perhatikan. Jika cuaca sedang panas, memandikan burung adalah hal yang wajib dilakukan. Kemudian jemurlah dengan lama waktu yang sudah biasa menjadi kebiasaan burung. Namun jika tidak ada panas matahari sama sekali, jangan memandikan burung karena nantii fase penjemuran tidak bisa dilakukan. 

 

Untuk penanganan kasus kutu ini, lakukan pemandian terhadap burung dengan shampoo pembasmi kutu. Setidaknya sekali dalam dua minggu. Mengenai merek  silahkan sobat bisa gunakan beberapaaa brand ternama seperti jatijajar total medibirds, phoenix, dll.

 

Ada cara yang alami, bagi sobat yang senang dengan penggunaan bahan alami karena dirasa lebih aman bagi murai batu. Pengalaman dari beberapa kicaumania senior, uuntuk membasmi kutu pada burung bisa menggunakan daun serai. Caranya daun serai digeprek, kemudiian direbus (mengenai banyaknya dikira kira cukup untuk sekali penyemprotan ya sobat). Dinginkan air rebusaan tadii, dan gunakan untuk memandikan burung dan membersihkan kandang. 

 

Penanganan karena Over Birahi

Over birahi menyebabkan murai batu melampiaskan emosinya dengan mencabuti bulunya sendiri. Pada kasus ini, banyak kicau mania yang melakukan penanganan kurang tepat. 

 

Paada kasus ini Banyak yang meyarankan untuk mengurangi Ekstra Foodingnya. Padahal penanganan seperti itu kurang tepat. Karena sebenarnya Over birahi disebabkan Asupan Ekstra Foooding yang kurang. 

 

Fungsi utama ekstra fooding adalah menambah power dan tenaga burung. Burung dengan mental fighter tinggi membutuhkan tenaga dan power yang cukup dan ini hhharus diisupaly lewaat EF.  

 

Murai batu dengan mental fighter tinggi, kondisi asupan EF-nya yang kurang, Latihan fisiknya dikandang umbaran juga kurang, ditambah perlakuannn makanan tambahannya dikurangi, menyebabkann burung makin stress, sehinggaa makin menyakiti dirinya sendiri.  

 

Solusi yang tepat adalah asupan EF nya ditambah, baik porsi jangkrik atau krotonya. Bila perlu Voerrrnya diganti dengan jenis yang proteinnya tinggi seperti nanjung 105 atau super fit.

 

Penanganan Murai Cabut Bulu karena Karakter

Jika masalah kutu sudah ditangani, Porsi EF sudah ditambah, tapi burung masih suka menccabuti bulunya, berarti ini disebabkan karakter burungnya.

 

Ini disebabkan masalah perawatan pertama kali sejak masih murai trotolan. Mungkin sobat mendapatkan burung dari orang lain yang merawat burung tersebut sejak masih trorolan. Sayangnya dari orang pertama tersebut, perawatan murai muda ala kadarnya. Murai batu tidak pernaah dimasukan keramba mandi, tidak pernah diilepas dikandang umbaran, pemberian pakan beruupa voer dan jangkrik juga tiddak diperhatikan takarannya, ditambah kebersihan kandang juga ternyata tidak diperhatikan. 

 

Awalnya dengan perawatan ala kadarnya itu,  burung terkena kutu atau kondisinya over birahi, sayangnya pemilik burunng ini tdak paham dan menyebabkan burung cabut bulu namun dibiarkan begitu saja .

 

Akhirnya burung menjadi kebiasaan mencabuti bulunya sendiri. Begitu burung berpindah tangan pemilik barunya yang pusing melihat perilaku burungnya. Untuk kasus seperti ini, soluusinya adalah dengan mengubah kebiasaan burung tersebut, dengan melakukan beberapa perlakuan, lalu bagaimana cara melakukannya?

 

Tips ini sebenarnya banyak  diterapkan oleh kicau mania senior. Yaitu dengan memanfaatkan bawang merah. Caranya parut bawang merah hingga halus, kemudian balurkan ke seluruh tubuh burung hingga merata. Dengan perlakuan seperti ini, burung akan enggan mematuki tubuhnya karena bau menyengat dari bawang. Disamping itu zat yang  terkandung dalam bawang berkhasiat membunuh virus dan bakteri yang menginang di tubuh burung. 

 

Lakukan secara rutin hingga kebiasaan burung murai batu mulai berubah tidak lagi mencabuti bulunya. Perlu diperhatikan ini merupakan pilihan paling terakhir ya, lakkukan metode yang lainnya dulu.

 

Demikianlah informasi seputar cara mengatasi murai batu cabut bulu ekor, yang semoga bisa menambah wawasan murai batu mania semua, semoga dapat bermanfaat ya, salam kicau mania.


 

    

0 Response to "Cara Mengatasi Murai Batu Cabut Bulu Ekor"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel