Pantangan Murai Dorong Ekor Dan Tips Perawatan Yang Benar - Ezytips -->

Pantangan Murai Dorong Ekor Dan Tips Perawatan Yang Benar

Pantangan Murai Dorong Ekor Dan Tips Perawatan Yang Benar

pantangan-murai-dorong-ekor
Pantangan Murai Dorong Ekor

 

Pantangan Murai Dorong Ekor, Siklus mabung atau moulting pada murai batu akan ditandai puncaknya dengan proses dorong ekor. Pada saat murai batu mengalami mabung hingga dorong ekor, membutuhkan perawatan yang tepat, agar bulu baru yang tumbuh tidak rusak. Khususnya pada fase dorong ekor, jika perlakuan yang diberikan tidak tepat akan membuat ekor baru yang tumbuh nyerit, kasar, atau tidak tumbuh panjang seperti sebelum mabung.

 

Agar tidak mengalami murai batu gagal mabung secara sempurna, terutama pada saat proses dorong ekor baru, sobat semua perlu memahami bahwa sebenarnya perlakuannya yang tepat termasuk didalamnya adalah menghindari pantangan-pantangan yang memang akan mengganggu kesuksean proses ganti bulu itu sendiri.

 

Proses Dorong ekor sebagai bagian akhir moulting tentunya membutuhkan energi besar, salah pemberian perawatan akan menyebabkan mabung tidak tuntas, ujung ujung performa murai batu menjadi menurun karena stress.

 

Bagaimana proses perawatan untuk murai mabung sudah banyak dibahas oleh pegiat kicauan senior lainnya. Namun, sedikit yang masih memberikan tambahan informasi bahwa terdapat larangan-larangan perlakuan yang diberikan pada murai batu selama mabung. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini ezytips akan berbagi apa saja pantangan yng harus dihindari pada waktu murai batu dorong ekor.

Penyebab Murai Stress Saat Dorong Ekor

Penanganan yang asal asalan pada saat murai dorong ekor akan menyebabkan murai batu menjadi stress. Penyebab stress pada murai batu yang sedang tumbuh bulu baru dipicu oleh beberapa hal diantaranya;


  • Murai stress karena mendengar suara murai lain yang suaranya lebih keras  dan variasi isiannya lebih lengkap.
  • Tempat menggantang sangkar murai, suhunya tidak stabil. Atau pada saat setelah dijemur murai langsung masuk ke ruangan tanpa di jeda dengan fase mengangin-anginkannya terlebih dahulu
  • Murai Stress karena kebutuhan gizinya tidak terpenuhi. Pada fase dorong ekor burung membutuhkan protein untuk mempercepat pertumbuhan bulu. Jika tidak tercukupi, murai akan mengalami stress.
  • Hembusan angin yang menerpa kandang terlalu kencang, kondisi ini pada saat cuaca sering berubah secara tiba-tiba, dari panas kemudian hujan.


Inilah beberapa hal yang bisa menyebabkan murai batu yang sedang dorong ekor menjadi stress. Disamping itu, kita akan langsung beberkan pantangan yang memang harus dihindari saat murai sedang dokor.   

Pantangan Murai Dorong Ekor

1. Pantangan Terlalu Sering memandikan Murai Yang sedang Dorong Ekor

Bagi sebagian pemilik murai, beranggapan bahwa harus memandikan secara rutin burung yang sedang mabung. Ini merupakan anggapan yang kurang tepatu. Sebetulnya perlakuan Mandi secara rutin harusnya diaplikasikan pada  murai yang sudah tuntas masa mabungnya. Jika burung yang sedang merontokan bulu-bulu lamanya dan belum diganti dengan bulu baru, efek samping dari rutin  dimandikan adalah proses mabung akan terhambat.


2. Pantangan Terlalu Sering menjemur Murai Yang sedang Dorong Ekor

Ada juga persepsi kurang tepat yang sering diiyakan sebagian kicaumania adalah murai yang dokor tetap harus rutin dijemur. Ini adalah anggapan yang harus diluruskan. Sebab murai yang dokor sebenarnya tidak membutuhkan panas matahari.
 

Sebaiknya burung yang sedang dorong ekor cukup diangin anginkan di lokasi yang kering dan sedikit lembab, karena kondisi lembab bisa membantu murai mempercepat  rontok bulu-bulu lamanya. Bahkan ketika bulu-bulu jarumnya mulai tumbuh, burung tidak perlu dijemur , cukup dianginkan saja.
 

3. Pantangan membiarkan Murai Batu kerap bunyi dikala Dorong Ekor


Kesalahan yang sangat universal dalam perawatan burung dikala mabung merupakan membiarkan burung senantiasa berkicau. Tidak sedikit kicaumania pendatang baru yang bangga,“ Wah, burungku senantiasa giat bunyi walaupun mabung”. Apalagi dia senantiasa membagikan perawatan setiap hari, bukan perawatan spesial mabung.



Membiarkan, apalagi mendesak, burung senantiasa berkicau seaamasa mabung jelas hendak membatasi proses ubah mabung. Dampaknya, bulu tidak dapat ambrol total, namun meluruh sedikit demi sedikit serta dalam waktu yang lumayan lama dari waktu sepatutnya.



Sepanjang masa mabung, burung wajib dikondiskan supaya ngedrop. Dengan demikian, burung hendak lebih fokus buat menuntaskan masa mabungnya. Bila dibiarkan terus birahi sepanjang mabung, masa mabung hendak berkelanjutan.

4. Tidak Boleh full kerodong Dalam Waktu Lama


Mengerodong burung sepanjang mabung memanglah wajib dicoba, bila keadaan memanglah mewajibkan demikian, misalnya dikala terjalin pergantian temperatur ataupun kendala cuaca. Namun jangan hingga selalu mempraktikkan full kerodong.



Alternatif yang lain, kala burung dikerodong, secara berkala bagian luar kerodong disemprot air sampai sedikit basah. Ini paling utama berarti dicoba kala cuaca lagi panas. Dengan begitu, atmosfer di dalam sangkar senantiasa lembab, sebab burung mabung memanglah memerlukan atmosfer lembab.



Atmosfer lembab hendak memesatkan proses pergantian bulu. Sehabis bulu- bulu baru mulai berkembang, kerodong dapat dibuka.

5 Pantang memberi Murai Batu Pakan Berprotein Tinggi

Pantangan kelima pada murai yang dokor adalah hindari pemberian pakan berprotein tinggi. Jika sebgian beranggapan bahwa pakan berprotein tinggi dapat memacu murai lebih cepat untuk tumbuh bulu baru. Namun, yang perlu diwaspadai adalah efek dari pemberian pakan yang proteinnya kelewat tinggi, adalah naiknya birahi murai batu. Dengan tingginya birahi maka akan memacu murai untuk rajin berkicau, dan ini akan berakibat pada proses dorong ekor yang terhambat. 


Seperti itu sebagian perihal yang pantang dicoba kala burung lagi mabung, supaya proses mabung berjalan mudah serta berlangsung dalam waktu yang semestinya.

Tips Perawatan Murai batu Dorong Ekor

Pada dikala dorong ekor, perawatan yang wajib diterapkan sesungguhnya masih sama semacam perawatan masa mabung. Sayangnya, masih banyak muraimania yang tidak menyadari perihal ini, serta langsung membagikan perawatan setiap hari biasa dikala murai dalam proses dorong ekor.



Dampaknya dapat ditebak: bulu ekor gampang rusak, keriting, bercabang, serta nyerit. Apalagi panjang ekornya tidak hendak semacam umumnya. Sebab itu, supaya perkembangan bulu ekor murai lebih optimal, dengan penampilan lebih menawan, panduan berikut ini dapat diterapkan buat burung kesayangan Kamu.

Perawatan murai batu dikala dorong ekor


Banyak muraimania yang membagikan pakan bonus ataupun EF kala murai batu lagi dorong ekor. Sebabnya, EF dapat memesatkan tumbuhnya bulu- bulu ekor secara optimal.

Namun perawatan itu cuma dapat dicoba bila Kamu sudah terbiasa, ataupun Kamu memiliki waktu lumayan dalam menjaga burung yang cuma komsumsi EF saja.

Berikut ini wujud perawatan yang biasa Kamu jalani dikala murai batu dorong ekor:

  1. Bagikan 4- 5 ekor jangkrik pada pagi dan sore hari.
  2. Bagikan kroto fresh sebanyak satu cepuk, tiap 2– 3 kali dalam seminggu. Bila Kamu mempunyai kroto lumayan berlimpah, boleh saja diberikan tiap pagi hari.
  3. Mandi hendaknya tidak dicoba dalam karamba mandi, namun sajikan bak mandi dalam sangkar hariannya.
  4. Penjemuran hendaknya tidak dicoba secara teratur, lumayan sebagian kali seminggu, serta dicoba cuma pada waktu pagi( sehabis matahati terbit) dengan durasi tidak lebih dari 15 menit.
  5. Sepanjang perawatan, murai batu ditaruh di tempat sejuk, aman, serta tidak tersendat burung sejenis ataupun burung fighter yang lain. Alternatif lain, Kamu dapat membagikan full kerodong.
  6. Bilas kotoran murai tiap pagi serta sore hari, buat melindungi kesehatan bulu serta bebas dari serbuan tungau/ parasit.
  7. Bagikan BirdMineral buat menunjang serta memesatkan perkembangan bulu ekornya supaya lebih optimal.
  8. Jalani pemasteran dengan burung ataupun suara masteran yang pas.


Seperti itu sebagian panduan menjaga murai batu dikala dorong ekor. Lewat perawatan secara pas, bulu ekor hendak berkembang lebih kokoh, lebih lentur, berkilauan, tidak gampang rusak, serta panjangnya dapat optimal.

Penutup 

Demikian pembahasan kali ini tentang pantangan murai dorong ekor. Semoga apa yang kami sampaikan bisa menambah informasi buat sobat sobat semua yang sedang mencri cari informasi terkait perawqatan murai batu yang sedang mengalami fase dorong ekor. semoga bermanfaat dan terima kasih.


0 Response to " Pantangan Murai Dorong Ekor Dan Tips Perawatan Yang Benar"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel